cerpen Game Over

Semuanya udah selesei..
Rasa yang aku berikan sama kamu, sudah game over
Praya membanting Hapenya di depan Mega, seketika Mega menjerit karena kaget.
“Kalo eloh sudah enggak butuh gue lagi, ya udah tinggalin gue sekarang!”, teriak Praya dengan emosi.
Mega gak bisa apa-apa kecuali menangis, dia menangis melihat sikap Praya yang berubah sedemikian rupa. Serasa kerasukan roh jahat. Mega menyesal sudah membuat Praya begini. Ini semua salahnya, ini kebodohannya.
“Beph.. aku…”
“Jangan panggil aku beph lagi!”
“Beph, plis.. aku enggak mau kehilangan kamu beph.. aku enggak bermaksud menyakiti kamu”
“Shit! Apa itu ah! Aaarrrghh aku benci sama kamu”
Mega mencoba mendekati Praya, ingin memeluknya. Tapi Praya menghindarinya. Terlihat banget kemarahan di raut wajahnya.
“Iya, aku salah! Aku sudah deket sama Bintang, tapi Beph… aku enggak bermaksud untuk duain kamu. Kamu percaya donk sama aku”
“Kamu deketnya berlebihan tau gak, kalo kamu suka sama dia, ya udah tinggalin aku, selesei. Gampang kan?”
“Iya, aku suka sama dia. Titik. Aku benci sama kamu”, ucap Mega saking enggak kuatnya mendengar ucapan Praya. Lalu dia berlari meninggalkan Praya.
Praya, sosok lelaki yang sudah mengisi hari-hari Mega hingga penuh warna. Selalu ada bahagia, dongkol, lucu, atau terharu bareng. Praya sudah hadir dan mengisi hari-hari Mega selama setahun ini. Tapi sekarang, ada ujian datang, dari orang ketiga.
Pertama ketemu Praya,
Mega tanpa sengaja menemukan Praya karena SMS Praya yang masuk ke dalam Hapenya. Itu karena Hape Mega pernah dipinjam sepupunya untuk SMS ke nomer Praya. Dan seketika Praya yang sudah mengenal Mega mencoba mengeluarkan jurus-jurus pendekatan. Mega yang waktu itu lagi sendiri merasa senang ada teman yang selalu merhatiin dia walaupun cuma di sms atau telpon. Mereka akhirnya ketemuan selepas Praya pulang dari Jakarta untuk menonton pertandingan bola langsung di Stadion GBK.
Tapi cinta mereka rapuh, tak ada konsep ‘kejujuran’ satu sama lain. Praya masih berhubungan dengan mantan kekasihnya dulu, Bunga namanya. Hingga Mega merasa dia perlu membalas semua sakit hatinya dengan mendekati Bintang. Iya, Mega sengaja membuat semuanya semakin runyam. Mega ingin memperkeruh suasana, Biar adil dan sama-sama sakit.
Sekarang Mega hanya bisa menangis, harusnya dia tidak mengikuti emosinya untuk membalas rasa sakitnya, jika dia tidak mau kehilangan Praya. Mega yang menyembunyikan wajahnya di bantal, menangis sejadi-jadinya. Dia kecewa karena Praya tidak sepaham dengan dia. Praya tidak tau kalau dia melakukan ini karena dia ingin Praya tau rasanya jadi Mega saat Bunga mendekati Praya. Cuma itu saja.
Praya selalu mengutamakan emosinya, Praya selalu menomorsatukan emosinya. Dia ingin Mega nurut sama dia, bahkan saat diduakan dengan Bunga pun Mega harus mau dan tidak berontak. Mega enggak bisa karena dia pecemburu buta. Dia terlalu sayang sama Praya saat itu. Tapi dia salah dengan membalas rasa sakitnya dengan mendekati Bintang. Ada yang membuat Mega gak tenang saat Bunga mendekati Praya lagi. Karena 1 alasan. Bunga disambut hangat oleh keluarga Praya, Bunga direstui orangtua Praya untuk bersama Praya. Tapi Mega? Ortunya Praya pun tidak pernah tau kalau Mega itu pacarnya Praya. Yaps, itu permasalahan utamanya. Mega sempat ingin mundur dari Praya, karena restu orangtua Praya 99,6% ada di pihak Bunga. Jadi, dia memilih untuk mendekati cowok lain, dan dia itu Bintang. Mega mendekati Bintang, tanpa rasa cinta sedikitpun. Hanya ingin membalas rasa sakitnya. Sayangnya, Mega tak cukup kuat untuk tidak menangis saat melepas Praya.
Sudah terjadi perselisihan itu, dan Mega sudah mengucap benci sama Praya. Mega harus memantapkan hati mengikhlaskan Praya dengan Bunga. Karena itu akan menyelesaikan masalah ini.
Game Over.

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar